(Padang-Matematika Unand) Pandemi Covid-19 telah berdampak secara sistemik dan multidimensional pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali masyarakat di lingkungan kampus Unand Limau Manis Padang. Menyikapi hal tersebut, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas (Unand) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu upaya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat yang terkena dampak.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada hari Rabu (13/5) dalam bentuk pembagian paket sembako kepada masyarakat di lingkungan kampus FMIPA Unand yang paling berdampak, yaitu para petugas kebersihan dan penjaga keamanan. Ketika diwawancara di lokasi kegiatan, Dr. Admi Nazra selaku ketua pelaksana kegiatan pengabdian ini menjelaskan, “Masyarakat yang kita bidik adalah mereka yang paling dekat dengan kita, yang ada di depan mata kita, dan yang selama ini bergaul bersama kita. Mereka adalah para petugas kebersihan dan penjaga keamanaan di lingkungan FMIPA Unand yang selama ini bekerja demi kenyamanan dan keamanan kampus, tetapi memiliki penghasilan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup”. Dr. Admi menambahkan bahwa kegiatan pengabdian ini didanai oleh fakultas dan ditambah donasi dari dosen-dosen Jurusan Matematika yang berniat untuk membantu sesama di bulan suci Ramadhan.
Pembagian paket sembako dalam kegiatan pengabdian yang dilakukan Jurusan Matematika ini tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19 seperti physical distancing dan kewajiban memakai masker. “Kita telah membagi jadwal per shift untuk menghindari penumpukan orang pada satu waktu. Bahkan kita juga telah menyediakan hand sanitizer di lokasi kegiatan”, tegas Dr. Admi.
Kegiatan pengabdian kepada masyakarat yang digagas oleh Jurusan Matematika ini merupakan satu dari sekian kegiatan pengabdian yang didanai fakultas dan bersifat kompetitif bagi jurusan yang ada di lingkungan FMIPA. Dihubungi pada kesempatan terpisah, Dekan FMIPA Unand Prof. Dr. Safni menuturkan, "FMIPA telah menyetujui 15 kegiatan pengabdian tahun ini. Dosen-dosen juga didorong untuk mengarahkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penelitian ke arah pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Kebijakan ini dalam rangka membantu usaha pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus Covid-19 dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya.”
Selain bantuan kepada petugas kebersihan dan penjaga keamanan kampus, Jurusan Matematika juga memberikan bantuan kepada orang tua mahasiswa yang terkena dampak Covid-19. Hal ini disampaikan oleh Ketua Jurusan Matematika FMIPA Unand, Dr. Mahdhivan Syafwan, yang turut hadir dalam kegiatan pengabdian (13/5), “Masyarakat yang juga paling dekat dengan kita dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan sebagai keluarga besar jurusan adalah para orang tua mahasiswa. Dalam masa pandemi ini, tidak sedikit orang tua mahasiswa yang pekerjaan dan penghasilannya terkena dampak Covid-19, sehingga berimbas pada konsentrasi belajar dan kesulitan mahasiswa dalam membeli piranti teknologi dan paket internet yang memadai untuk mengikuti perkuliahan daring”. Lebih lanjut Dr. Mahdhivan menambahkan, “Unand juga memberikan bantuan kepada mahasiswa penerima bidik misi dan yang memiliki UKT level 1 dan 2, dan Fakultas juga sudah mengumpulkan data mahasiswa yang berhak menerima zakat. Namun, mungkin saja masih ada mahasiswa di luar itu yang luput dari perhatian namun sangat membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, kita minta kepada semua dosen agar mendata mahasiswa PA (Penasehat Akademik) yang orangtuanya terkena dampak. Dari data yang terkumpul, kita kemudian fokus membantu mahasiswa yang tidak mendapat bantuan dari Unand dan Fakultas dengan nilai bantuan yang kurang lebih sama. Dengan demikian kita bisa memastikan semua mahasiswa yang orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi telah mendapat bantuan”.
Sebelumnya Jurusan Matematika telah membentuk Tim Tanggap Covid Math yang dimotori oleh Budi Rudianto, M.Si. Selama masa darurat dan PSBB, tim ini telah mengkoordinir penggalangan donasi, pendataan dan pendistribusian bantuan logistik makanan untuk mahasiswa yang masih bertahan di kos-kosan dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari karena banyak toko yang sudah tutup. “Donasi kita dapatkan dari sumbangan para dosen dan alumni. Mahasiswa yang masih bertahan ini juga kita kumpulkan dalam sebuah WA grup khusus, sehingga kita dapat memantau mereka setiap hari,” demikian penjelasan Ketua Tim Tanggap Covid Math yang akrab dipanggil Buya ini. Tim Tanggap Covid Math ini menginduk ke Tim Tanggap Covid Fakultas MIPA di bawah koordinasi Wakil Dekan III dan dibantu oleh BEM FMIPA dan Hima-Hima Jurusan. [MS]
Untuk pertama kalinya mahasiswa Prodi S1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas berlaga dalam Mathematical Contest in Modeling (MCM) 2020, sebuah kompetisi pemodelan matematika bergengsi tingkat internasional yang diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dan dilakukan secara online. Mereka adalah Fadillah Nisa Uttaqi, Frilianda Wulandari dan Abdul Majid yang tergabung dalam Tim 1, serta Muhammad Randa, Rahmat Ogi Sentosa dan Annisa Fitri Nasia yang tergabung dalam Tim 2. Berhubung kondisi pandemi Covid-19, pelaksanaan MCM di tahun ini dibagi dalam dua periode, yaitu 13-17 Februari 2020 dan 5-9 Maret 2020. Kedua tim pemodelan matematika Unand memilih mengikuti kompetisi pada periode 5-9 Maret 2020.
MCM diadakan setiap tahun sejak 1985 oleh Consortium for Mathematics and Its Applications (COMAP), sebuah organisasi nirlaba di Amerika Serikat yang memiliki misi meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dengan pendekatan pengenalan aplikasi matematika pada berbagai masalah nyata. Dalam kompetisi tersebut, setiap tim diharuskan menyelesaikan suatu permasalahan pemodelan dalam waktu tertentu, kemudian hasilnya dikirimkan dalam bentuk makalah berbahasa Inggris sebelum deadline yang ditentukan. Seleksi dilakukan berdasarkan penilaian terhadap kualitas makalah yang dikirim. Uniknya, dalam lomba ini setiap tim diberikan trust untuk menyelesaikan problem dengan jujur dan mandiri. Bisa saja peserta berlaku curang, misalnya dengan menyewa expert atau dikerjakan keroyokan oleh tim dosen. Namun hal tersebut tidak dilakukan karena menyangkut nama baik institusi nantinya.
MCM tahun ini diikuti oleh 13.753 tim dari berbagai universitas di dunia, yang terdiri dari 3.852 tim memilih Problem A (28%), 2.455 tim memilih Problem B (18%), dan 7.446 tim memilih Problem C (54%). Tim 1 dan Tim 2 Unand masing-masing memilih Problem B dan C. Peserta lomba didominasi dari China dan disusul Amerika Serikat. Tidak sedikit tim yang ikut berasal dari berbagai universitas top 100 dunia, seperti Nanyang Technological University, Cornell University, Tsinghua University, Duke University, UCLA, New York University, Fudan University, Osaka University, University of Wisconsin-Madison, dan Brown University. Adapun peserta dari Indonesia pada tahun ini hanya diikuti oleh Universitas Binus dan Universitas Andalas.
Selama lima hari empat malam pelaksanaan lomba, keenam mahasiswa Unand fokus menyelesaikan problem pemodelan. Jurusan secara khusus menyediakan ruangan bagi mereka, lengkap dengan fasilitas yang diperlukan, seperti koneksi internet, printer, kertas, LCD TV, AC, minuman teh dan kopi, konsumsi snack, dan lain-lain. Mereka kerja nonstop dari pagi hingga sore di jurusan, dan dilanjutkan di tempat kos pada malam harinya. Sebelum pelaksanaan lomba, Jurusan telah menunjuk Efendi, M.Si sebagai Koordinator Kemahasiswaan untuk mempelajari dan mengurus berbagai hal yang diperlukan, mulai dari pembentukan tim, persyaratan, pendaftaran, mekanisme lomba, dan bahan-bahan untuk pembinaan lomba. Biaya pendaftaran dan berbagai fasilitas peserta selama mengikuti lomba ditanggung 100% oleh Jurusan Matematika FMIPA Unand. Menurut Efendi, M.Si, semua peserta idealnya perlu bermalam di kampus agar waktu yang terpakai menjadi efektif, namun hal tersebut tidak memungkinkan dilakukan mengingat kondisi keamanan dan kenyamanan kampus saat ini, sehingga mereka terpaksa harus melanjutkan pekerjaannya di malam hari di tempat kos.
Hasil penilaian MCM diumumkan di akhir bulan April. Kedua tim pemodelan matematika Unand alhamdulillah berhasil memperoleh penghargaan sebagai Successful Participants, setara dengan yang diperoleh Universitas Binus, Indian Institute of Science dan Xiamen University Malaysia. Bahkan satu-satunya tim dari UCLA juga mendapat hasil sebagai Successful Participants. Menurut Ketua Jurusan Matematika FMIPA Unand, Dr. Mahdhivan Syafwan, hasil Successful Participants ini dinilai sangat bagus, mengingat mahasiswa pertama kali mengikuti kompetisi ini, dan bagi jurusan merupakan pengalaman pertama dalam memfasilitasi dan mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi internasional ini. Lebih lanjut Dr. Mahdhivan menambahkan, “Kemauan dan keseriusan mahasiswa untuk ikut serta dalam lomba ini merupakan hal yang patut diapresiasi, apalagi hasil serupa juga diraih oleh beberapa universitas terkemuka seperti Universitas Binus, Indian Institute of Science, Xiamen University Malaysia, bahkan UCLA. Artinya mahasiswa kita sebetulnya punya potensi untuk bersaing dalam kompetisi internasional.”
Keikutsertaan Jurusan Matematika FMIPA Unand dalam kompetisi internasional bergengsi ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visinya sebagai institusi yang bereputasi secara internasional dalam bidang matematika. Selain mengikuti berbagai kompetisi nasional dan internasional, Jurusan Matematika setiap tahun selalu aktif dalam program student dan staff mobility ke Jepang, Inggris dan Malaysia, serta memberi financial support dalam program SEAMS School tingkat Asia Tenggara. Jurusan Matematika juga rutin menyelenggarakan pertemuan ilmiah dengan narasumber kompeten dari dalam dan luar negeri. Bahkan saat ini Jurusan Matematika diperkuat dengan adanya dosen asing dari Jepang. “Alhamdulillah sejak tahun 2016, Prodi S1 Matematika FMIPA Unand telah memperoleh akreditasi A dari BAN-PT. Prestasi ini harus ditingkatkan ke level yang lebih tinggi menuju standar internasional. Kita telah putuskan untuk mempersiapkan akreditasi internasional ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics), sebuah badan akreditasi kredibel bidang teknik atau science dari Jerman,” demikian tambahan penjelasan Dr. Mahdhivan.
Salah seorang anggota Tim 2, Rahmat Ogi Sentosa, menyampaikan pesan kesannya, “Alhamdulillah, semua kerja keras tim kami selama lima hari empat malam membuahkan hasil yang memuaskan. Waktu yang singkat untuk memecahkan suatu permasalahan serta masih kurangnya pengalaman, menjadikan MCM 2020 ini sebagai suatu tantangan yang sangat menarik untuk kami kerjakan”. Sementara itu Abdul Majid, salah seorang anggota Tim 1, menuturkan hal yang senada, “Lomba ini memberikan pengalaman baru yang sangat berharga bagi kami.” Keenam mahasiswa yang ikut dalam MCM tahun ini masih berkesempatan untuk ikut lagi di tahun depan, karena lima di antara mereka sedang kuliah di tahun ke-3 dan satu lagi di tahun ke-2. Pengalaman yang mereka dapatkan di tahun ini tentu saja akan menjadi bekal berharga dalam mempersiapkan lomba di tahun depan dengan lebih baik lagi. [MS]
Dua orang mahasiswa matematika Universitas Andalas atas nama Fauzana Lailaturrahmi (S1) dan Riri Alfakhriati (S2) berhasil mendapatkan full financial support untuk mengikuti SEAMS SCHOOL 2020 di Hanoi, Vietnam. Kegiatan yang mengangkat topik “Arithmetic, Geometry, and Model Theory” tersebut diadakan pada tanggal 17-28 Februari 2020 di Institute of Mathematics, Vietnam Academy of Science Technology (VAST), Hanoi. Kegiatan ini disponsori langsung oleh The Simons Foundation’s Targeted Grant for the Institute of Mathematics, VAST dan International Center of Research and Postgraduate Training in Mathematics (ICRTM).
Keberhasilan Fauzana dan Riri ini bermula dari pengumuman yang dibagikan oleh Jurusan di akhir tahun 2019 tentang informasi SEAMS School yang akan diadakan pada tahun 2020 di Vietnam beserta tawaran beasiswa untuk mengikutinya. Pada tanggal 24 Desember 2019, mereka berdua memutuskan untuk mendaftar dengan terlebih dahulu mempelajari informasi yang ada pada website SEAMS School 2020 terkait full financial support. Karena informasi yang tersedia tidak terlalu detail, mereka memberanikan diri untuk mengirim email kepada panitia SEAMS School menanyakan informasi detail untuk memperoleh full financial support.
Pada tanggal 16 Januari 2020, email mereka dibalas panitia dan mereka diminta untuk mengirimkan transkrip akademik dan surat rekomendasi sebelum tanggal 19 Januari 2020 yang mana seharusnya dikirim pada tanggal 31 Desember 2019. “Alhamdulillah pada tanggal 21 Januari 2020 nama saya keluar sebagai salah satu peserta yang memperoleh full financial support, dan dua hari setelahnya menyusul nama uni Riri sebagai peserta yang juga memperoleh full financial support,” ujar Fauzana.
Pada tanggal 16 Februari 2020 keduanya berangkat ke Vietnam untuk mengikuti SEAMS School 2020. Meskipun pada awalnya sempat khawatir dengan kondisi covid-19 yang sudah mulai merebak saat itu, Fauzana dan Riri alhamdulillah dapat mengikuti SEAMS School dengan baik tanpa ada kendala yang berarti dan pulang dalam keadaan sehat wa’afiat. Peserta yang diberikan full financial support saat itu hanyalah 11 orang se-ASEAN, yaitu tiga orang dari Filipina, satu orang masing-masing dari Malaysia, Kamboja, Myanmar dan Thailand, serta empat orang dari Indonesia. Peserta yang mewakili Indonesia termasuk Fauzana dan Riri dari Unand dan dua orang lagi adalah dosen muda dari UIN Malang dan IPB.
SEAMS School sendiri adalah sebuah program yang diprakarsai oleh The South East Asian Mathematical Society (SEAMS) yang bertujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa sarjana dan pascasarjana di wilayah Asia Tenggara untuk memiliki pengalaman belajar lanjutan dalam keilmuan matematika, dan untuk memperkenalkan pembelajaran berbasis penelitian. Program ini berisi serangkaian sesi kuliah dengan topik spesifik yang diberikan secara intensif selama 7 sampai 10 hari. Program ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan peneliti muda untuk bertemu dan berdiskusi dengan profesor dan peneliti senior dari berbagai universitas dan lembaga penelitian terkemuka di dunia.
Selain Fauzana dan RIri, beberapa mahasiswa matematika Unand juga pernah tercatat mengikuti SEAMS School di tahun-tahun sebelumnya. Mereka adalah Mela Puspita (S1) yang mendapat full financial support dan Sri Novita Sari (S1) yang mendapat partly financial support pada SEAMS School di Vietnam tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2017, mahasiswa S1 atas nama Riri Seftiani juga berhasil mendapat full financial support pada SEAMS School di Vietnam.
Meskipun telah mendapat financial support dari penyelenggara, Jurusan Matematika FMIPA Unand tetap memberikan tambahan dana kepada mahasiswa yang mengikuti SEAMS School ini. “Setiap tahun Jurusan Matematika selalu mengirim dan membiayai penuh mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti program student mobility dan memberi dukungan finansial untuk kegiatan lain berskala internasional seperti SEAMS School ini. Hal ini merupakan bentuk dukungan jurusan dalam mewujudkan visi internasionalisasi institusi”, demikian penjelasan Dr. Mahdhivan Syafwan selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA Unand. Lebih lanjut beliau menambahkan, “Seringnya mahasiswa matematika Unand terpilih dalam seleksi beasiswa SEAMS School ini membuktikan bahwa mahasiswa kita mampu bersaing dalam kancah global, dan nama Jurusan Matematika Unand telah mulai eksis di tingkat Asia Tenggara. Ini merupakan trend positif dalam mewujudkan visi jurusan sebagai institusi bereputasi dalam bidang matematika di tataran Asia Tenggara pada tahun 2028.”
Selama mengikuti SEAMS SCHOOL di Vietnam, Fauzana dan Riri mendapat materi perkuliahan seputar arithmetic, geometry, dan model theory. Materi-materi tersebut diajarkan langsung oleh para profesor terkemuka dari Jerman, Perancis, dan Vietnam. Mereka adalah Pablo Cubides Kovacsics dari TU Dresden (Jerman) yang memberikan materi model theory, Bruno Angles dari Univ. Caen (Perancis) yang memberikan materi Algebraic Number Theory, dan Nguyen Chu Gia Vuong dari IMH Hanoi (Vietnam) yang memberikan materi Algebraic Curve. Perkuliahan dimulai setiap hari Senin sampai Jumat dari pagi hingga sore. Satu hari perkuliahan terdiri dari 2 sampai 6 sesi, dan setiap materi dilengkapi dengan sesi tutorial. Selain itu peserta juga diberikan free time setiap Rabu siang. Kegiatan SEAMS School berakhir pada sore hari tanggal 28 Februari 2020 dengan pemberian kenang-kenangan dan sertifikat kepada peserta dan ditutup dengan foto bersama. [FL]